Harga emas sempat mencetak rekor baru di US$ 1.440 per ounce sebelum akhirnya turun lagi. Investor masih melanjutkan aksi beli investasi yang aman di tengah gejolak harga minyak karena krisis di Timur Tengah.
Pada perdagangan Rabu (2/3/2011), harga emas di pasar spot sempa
t melonjak hingga US$ 1.440,10 per ounce, yang merupakan rekor tertinggi baru. Harga emas akhrinya ditutup naik 10 sen menjadi US$ 1.433,81 per ounce. Harga emas di London berada di level US$ 1.435,50.
Harga emas berjangka untuk pengiriman April tercatat naik 6,50 dolar menjadi US$ 1.437,70 dengan volume yang sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata dalam 30 hari terakhir.
Sejak Januari, harga emas tercatat sudah melonjak hingga 10% menyusul dimulainya krisis di Timur Tengah dan Afrika.
"Anda mendapatkan krisis politik di berbagai belahan dunia, Bank Sentral AS masih pada sisi untuk melonggarkan kebijakannya ketimbang memperketat, naiknya harga komoditas secara umum dan terus diremehkannya mata uang telah disepakati secara umum," urai Dennis Gartman, penulis dari harian investasi, Gartmen Letter seperti dikutip dari Reuters, Kamis (3/3/2011).
"Maka menjadi tidak logis jika harga emas tidak naik lagi," tambahnya.
Dalam testimoninya di depan kongres, Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke mengatakan, lonjakan harga minyak mestinya hanya memberikan dampak yang sedikit dan temporer terhadap inflasi AS secara keseluruhan. Pandangan The Fed untuk meneruskan kebijakan longgarnya yang telah memicu inflasi membuat investor memilih untuk terus membeli emas.
Selain emas, komoditas lain yang melonjak adalah minyak mentah. Harga emas jenis light sweet kemarin ditutup di atas US$ 102 per barel. Minyak Brent sempat menembus titik tertingginya di atas US$ 117 per barel sebelum akhirnya surut. Minyak Brent ditutup naik 93 sen menjadi US$ 116,35 per barel.
berita dari : http://www.detikfinance.com/read/2011/03/03/073000/1583535/4/harga-emas-sempat-cungkil-rekor-baru?f9911023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar