Kamis, 10 Maret 2011

Tiga Sektor Pilihan Siap Topang IHSG (11/03/2011)

Andrew Argado, analis dari Etrading Securities mengatakan, meskipun jangka pendek masih up trend, IHSG masih sulit untuk menembus resistance 3.630 dan membentuk new high. “IHSG hari ini akan bergerak di range3.567-3.630,”katanya kepada INILAH.COM.
Menurutnya, penghalang penguatan indeks berasal dari faktor eksternal, terutama harga minyak yang fluktuatif di atas US$ 100 per barel. Selain itu situasi Libya yang belum kondusif yang berpotensi menjalar ke Saudi Arabia, sebagai kontributor 11% produksi minyak dunia.

Di tengah situasi ini, Andrew merekomendasikan buy on weakness. Terutama karena dalam koreksi jangka pendek ini, banyak saham-saham yang sudah terkoreksi. Pilihan untuk sektor pertambangan adalah Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan TB Bukit Asam (PTBA).
Menurutnya, pelaku pasar sebaiknya mengambil momentum kenaikan harga minyak, karena kisruh Libya masih berlanjut dan mengarah ke perang saudara. Emiten batubara akan diuntungkan dengan kenaikan harga. “Turunnya produksi karena cuaca buruk pada 2010, diharapkan mulai membaik tahun ini,” ujarnya.

Saham lain yang disarankan adalah Jasa Marga (JSMR). Hal ini terkait rencana kementrian PU untuk menaikkan tarif 9 ruas jalan tol pada September 2011. "Sentimen positif lain berasal dari rencana perseroanmenambahruas jalan tol,” paparnya.
Sedangkan untuk perbankan, beberapa saham pilihan Andrew adalah Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Jabar Banten (BJBR). "Rekomendasi buy on weakness pada emiten-emiten ini,” ujarnya.
Ia menilai, saat suku bunga mulai naik untuk meng-counter inflasi, margin perbankan tetap akan tergerus. Pasalnya, berapa pun tingginya aset kredit, bank akan tetap sulit menekan biaya bunga simpanan.
Bank yang menyalurkan kredit konsumer, lebih terdiverisifikasi risiko kenaikan kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL), sehingga meski terjadi penggerusan margin, resiko kredit macet kecil.
Pada perdagangan Kamis (10/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 11,027 poin (0,31%) ke level 3.587,648. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia, didukung volume transaksi sebesar 3.336,5 juta lembar saham, senilai Rp 3,196 triliun dan frekuensi 92.583 kali.
Sebanyak 76 saham naik, 127 saham turun dan 79 saham stagnan. Koreksi bursa diwarnai aksi jual asing, yang mencatatkan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp29 miliar. Dimana transaksi jual mencapai Rp874 miliar dan transaksi beli sebesar Rp845 miliar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar