Pengamat memprediksi, dalam beberapa waktu ke depan tren harga minyak dunia bakal cenderung melonjak seiring pemulihan ekonomi dunia serta terus melemahnya Dolar.
"Harga minyak sudah menembus US$85/barel (sekarang US$86/barel), ke depan trend harga minyak akan terus naik karena pemulihan ekonomi dunia dan dolar
yang masih lemah," kata Pengamat Energi Kurtubi kepada INILAH.COM, Jakarta, Selasa (6/4).
Namun demikian Kurtubi meminta pemerintah untuk jangan keburu menaikan harga BBM dalam negeri walaupun sudah memperoleh lampu hijau dari DPR jika harga minyak tembus US$85/barel. "Sebaiknya sejauh mungkin, harga BBM utamanya BBM bersubsidi jangan dulu dinaikkan. Untuk membiayai kemungkinan bertambahnya jumlah subsidi BBM," katanya.
Ia pun meminta pemerintah untuk segera memaksimalkan produksi migas dalam negeri kalau bisa di atas targer APBN sebesar 965 ribu bph. "Jika produksi minyak naik di atas 965.000 barel per hari maka Harga BBM yang relatif 'murah' masih dibutuhkan untuk menjaga daya beli masyarakat guna mendorong tumbuhnya perekonomian dan menciptakan lapangan kerja," terangnya.
from : inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar