Senin, 05 April 2010

IHSG Akan Jajal Level 2.920 (selasa,06/04/2010)

Berbagai sentimen positif dari dalam dan luar negeri nampaknya masih akan mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) untuk kembali menguat. Resistance yang harus ditembus IHSG selanjutnya adalah 2.920.

"Indeks masih berpotensi menguat. Tetapi, momentum penguatan tersebut harus dipelihara oleh pemerintah," kata Kepala Riset Mega Capital Securities Felix Sindhunata ketika dihubungi okezone, di Jakarta, Selasa (6/4/2010).

Menurutnya, indeks saham akan bergerak pada kisaran support resistance di level 2.850-2.920. Dijelaskan pula jika penguatan indeks tersebut terjadi seiring munculnya optimisme investor asing dengan kinerja ekonomi dalam negeri.

Selain itu, data angka pengangguran yang dirilis akhir pekan lalu, mendongkrak harga minyak dan komoditi dan mengangkat konfidensi pelaku pasar.

Di samping itu, regional market juga masih menunjukkan tanda-tanda positif. The Fed juga nampaknya belum akan menaikkan suku bunga acuan (Fed Rate) yang mengakibatkan emerging market macam Indonesia kebanjiran likuiditas.

Felix juga menegaskan, dengan naiknya indeks secara signifikan tersebut memunculkan potensi untuk mengalami koreksi dengan adanya aksi ambil untung (profit taking) dari investor dalam jangka pendek ini. "Kalau dalam jangka panjang saya berani menyuruh investor untuk masuk karena kondisi sekarang masih murah," tuturnya.

Menurutnya, sejumlah saham yang masih menyimpan potensi antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), Serta PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA).

Sementara itu analisa dari Trimegah Securities menyebutkan hal yang sama. Menurutnya penguatan indeks masih mungkin terjadi. "Pada area distribusi harga masih terbuka peluang berlanjutnya rally penguatan untuk menguji resistensi harga pada area 2.900-2.910. Dengan demikian kami perkirakan IHSG masih berpeluang untuk bergerak variatif dalam rentang harga 2.780-2.910," tambah dia.

Sekadar informasi, penutupan perdagangan Senin 5 April IHSG tercatat melesat 57,32 poin atau 2,02 persen ke level 2.887,25. Sebanyak 121 saham menguat, 91 saham melemah, dan 81 saham stabil. Adapun volume perdagangan tercatat sebesar 4,94 miliar lembar saham senilai Rp4,56 triliun.

"IHSG pada perdagangan kemarin mencetak rekor baru, dengan ditutup menguat 2,02 persen pada level 2.887 di tengah kondusifnya pergerakan bursa regional maupun global. Berlanjutnya rally penguatan IHSG pada perdagangan kemarin telat menyeret harga memasuki teritori jenuh beli, untuk diwaspadai terbukanya potensi terjadinya profit taking dan menekan IHSG menguji support area 2.780-2.800," papar Trimegah.

Penguatan IHSG terpantau dari pergerakan seluruh sektor perdagangan saham internal yang tercatat positif sehingga mempengaruhi pergerakan indeks. Sektor miscellaneous index (Misc-Ind) yang tercatat paling tinggi penguatannya sebesar 31,14 poin.

Sektor unggulan seperti sektor pertambangan dan perkebunan malah hanya menguat tipis, yakni masing-masing naik 4,48 poin dan 12,42 poin. Sektor infrastruktur menguat 13,75 poin, sektor manufaktur juga ikut menguat sebesar 11,73 poin.
 from : inilah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar