Saham PT Bumi Resources (BUMI), Jumat (26/3) diprediksikan menguat seiring harganya yang secara teknis sudah jenuh jual (oversold). Beli di level support untuk BUMI!
Pengamat pasar modal, Willy Sanjaya mengatakan salah satu alasan penguatan saham BUMI hari ini dipicu faktor teknikal. Menurutnya, valuasi BUMI saat ini sudah mengalami jenuh jual. Karena itu, pelemahan saham BUMI akan terhenti dan balik arah menguat.
Sebab, valuasi BUMI saat ini sudah sangat murah dan mendekati level support. “Karena itu, BUMI hari ini berpeluang mengarah ke level resistance Rp2.500 dan Rp2.175 sebagai level support-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (25/3).
Pada perdagangan kemarin, saham BUMI ditutup melemah Rp50 (2,17%) menjadi Rp2.250 dibandingkan sebelumnya di level Rp2.300. Harga tertingginya mencapai Rp2.325 dan terendah Rp2.250. Volume transaksi mencapai 127,9 juta unit saham senilai Rp291,9 miliar dan frekuensi 3.896 kali.
Lebih jauh, Willy mengatakan, bertahannya harga minyak mentah dunia di level US$80 per barel dan penguatan harga batubara ke level US$95 per metrik ton di Newcastle juga masih cukup kuat untuk menopang penguatan BUMI.
Willy mengakui, pemegang saham BUMI saat ini sedang mengalami dilema. Hal ini dipicu persoalan pajak perseroan dan simpang siurnya berita terkait Direktur Keuangan BUMI, Eddie J Soebari yang ditetapkan sebagai tersangka penggelapan pajak PT Bumi Resources (BUMI). “Ini menjadi dilema bagi pemegang saham,” imbuhnya.
Karena itu, pergerakan BUMI pun menjadi anomali. Pada saat market menguat tajam hingga tembus level Rp2.800, saham BUMI justru mengalami penurunan. BUMI justru berlawanan arah dengan laju indeks.
Di sisi lain, pihak manajemen BUMI mengklaim hingga saat ini belum menerima pemberitahuan terkait pemberitaan yang menyatakan Direktur Keuangan perseroan Eddie J Soebari yang ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus pidana pajak.
"BUMI belum menerima pemberitahuan sesuai dengan peraturan yang berlaku," kata Senior Vice President Investor Relations-Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava dalam laporannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (25/3).
Selain itu BUMI juga menyampaikan bahwa sampai saat ini belum ada informasi atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perseroan. Juga dapat mempengaruhi harga saham perseroan untuk diumumkan kepada publik.
Seperti diketahui, kabar yang beredar menyebutkan jika Eddie ditetapkan menjadi tersangka karena sudah beberapa kali mangkir dari panggilan yang dilakukan oleh otoritas pajak tersebut. Kabarnya, Eddie mengaku sakit sehingga dirinya tidak bisa memenuhi pemanggilan tersebut.
Dengan ditetapkannya Eddie menjadi tersangka, jumlah tersangka menjadi dua setelah sebelumnya Direktur PT Kaltim Prima Coal (anak usaha BUMI), Robertus Bismarka Kurniawan ditetapkan menjadi tersangka.
Willy meyakini kecenderungan saham sejuta umat ini untuk menguat masih terbuka lebar. Sebab, harganya sudah sangat murah mendekati level support Rp2.175. “Saya rekomendasikan beli BUMI di level support (buy on weakness),” pungkasnya.
from : inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar