Rabu, 24 Maret 2010

Saatnya BoW Saham Perbankan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatan pada transaksi Kamis (25/3). Rekomendasi buy on weakness (BoW) terbatas saham BDMN dan BBNI.
Analis eTrading Securities Bertrand Reynaldi mengatakan, penguatan IHSG masih bisa berlanjut hari ini. Apalagi, kekhawatiran soal pengetatan likuditas sudah mereda. “Meski begitu, waspadai aksi profit taking,” kata Bertrand ketika berbincang dengan INILAH.COM, Rabu (24/3) petang.

Pada perdagangan kemarin, pembelian di sektor perbankan didominasi oleh investor asing dan menyebabkan IHSG menguat. Hal ini kemungkinan akan berlanjut pada perdagangan hari ini, dimana sektor perbankan masih akan menjadi motor penggerak bursa.
Ini berarti, penguatan bursa bukan hanya spekulasi rebound teknikal. Melainkan ada hubungannya dengan kondisi perekonomian domestik. “Ekspektasi bahwa perekonomian Indonesia memang solid,” lanjutnya.
Menurut Bertrand, saat ini kekhawatiran pengetatan likuiditas juga sudah mereda. Mulanya, pasar khawatir sejumlah bank sentral lain akan mengikuti kebijakan bank sentral India untuk menaikkan suku bunga secara masif. “Kalaupun ada kenaikan suku bunga, hal tersebut akan terjadi perlahan,” imbuhnya.
Selain itu, ada kekhawatiran yang lebih besar terjadinya aksi ambil untung. Sebab berdasarkan indikator teknikal, seharusnya bursa koreksi lebih dulu. Besarnya pembelian asing menyebabkan investor domestik akhirnya tidak memperdulikan indikator teknikal tersebut. “Tetap ada kekhawatiran profit taking pada perdagangan hari ini,” ujarnya.
Pada kondisi ini, Bertrand merekomendasikan terbatas saham perbankan yang sedang menjadi motor penggerak IHSG. Ia menjagokan saham PT Bank Negara Indonesia (BBNI) dan PT Bank Danamon (BDMN), mengingat indikator kedua emiten yang sangat mendukung.
Ia menilai, bank domestik, kecuali PT Bank Central Asia (BBCA), masih diperdagangkan dengan rasio rendah dibandingkan bank lain di kawasan Asia. “Ini kesempatan membeli saham perbankan. Buy on weakness pada kedua saham tersebut,” katanya.
Menurutnya, saham BBNI masih murah, meski ada kendala permodalan yang mewajibkan emtien ini mencari tambahan modal untuk memenuhi ketentuan CAR 14-16%. Isu bahwa BBNI akan melakukan right issue pun menyebabkan sentimen negatif.
Padahal, imbuhnya, BBNI sulit mengeluarkan saham baru karena membutuhkan izin dari DPR terlebih dulu. Apalagi penambahan modal tak ada dalam rencana pemerintah, atau dengan kata lain right issue mendapat pertentangan. Opsi lain adalah dengan subdebt.
Belbagai isu ini menyebabkan ketidakpastian dan tekanan pada saham BBNI. Hal ini juga masih belum diproses di DPR sehingga ada kesempatan untuk membeli saham. Dampaknya pun diperkirakan baru terjadi pada semester kedua 2010.
Adapun saham BDMN dinilai Bertrand paling pas untuk siklus ekonomi pascapemulihan. Sebab diuntungkan dengan jumlah kelolaan DPK, nasabah deposito yang besar, serta biaya dana yang rendah.
Pada perdagangan Rabu (24/3), IHSG ditutup menguat hingga 53,988 poin (1,98%) ke level 2.774,850. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia cukup ramai, dimana volume transaksi mencapai 4,447 miliar lembar saham, senilai Rp 4,187 triliun dan frekuensi 99.973 kali. Sebanyak 128 saham naik, 54 saham turun dan 77 saham stagnan.
Beberapa emiten perbankan yang naik antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) naik Rp250 menjadi Rp8.250, PT Bank Mandiri (BMRI) menguat Rp250 menjadi Rp5.400, dan PT Bank Central Asia (BBCA) terangkat Rp100 menjadi Rp5.700.
Sedangkan emiten lain yang menguat antara lain PT Telkom (TLKM) naik Rp200 menjadi Rp8.200, PT United Tractors (UNTR) terangkat Rp850 menjadi Rp18.250, PT Astra International (ASII) menguat Rp1.000 ke Rp41.800, PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) naik Rp125 menjadi Rp4.325, serta PT Bukit Asam (PTBA ) naik Rp200 menjadi Rp16.350.
Sedangkan emiten-emiten yang melemah antara lain PT Gudang Garam (GGRM) anjlok Rp800 ke Rp25.900, PT Bumi Resources (BUMI) turun Rp25 menjadi Rp2.300, PT Delta Dunia Makmur (DOID) melemah Rp70 menjadi Rp1.200, dan saham PT Indofood (INDF) turun Rp50 menjadi Rp3.925.

from : inilah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar